Bendungan Meninting Tambah Pasokan Air Irigasi di Pulau Lombok Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis · Kamis 28 Mei 2020 21:23 WIB Share on Facebook Share on Twitter whatsapp Share on mail copy link http

  • Nov 05, 2020
  • mekarsari

JAKARTA - Setelah menyelesaikan pembangunan dua bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Mila dan Tanju, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Meninting yang berada di antara Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

Bendungan Meninting merupakan bendungan yang baru dimulai pengerjaannya tahun 2019 dan termasuk dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air, khususnya di Kawasan Timur Indonesia.

Baca Juga: Daftar 8 Bendungan yang Siap Digunakan Tahun Ini

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di wilayah NTB adalah ketersediaan air.

 

“Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri Basuki dilansir dari laman Kementerian PUPR, Kamis (28/5/2020).

Groundbreaking Bendungan Meninting telah dilaksanakan pada 19 September 2019 lalu dan ditargetkan konstruksi selesai pada 2022. Pembangunan bendungan berkapasitas tampung 9,4 juta m3 ini dikerjakan dalam 2 paket dengan kebutuhan biaya sebesar Rp822,3 miliar. Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya. Paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas. Hingga 1 April 2020, progres konstruksi paket I mencapai 3,72% dan paket II mencapai 1,28%.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Rajui Rampung, Hasil Pertanian Meningkat

Kontruksi Bendungan Meninting dibangun dengan tinggi spillway 79 meter dan panjang pelimpah 16 meter serta memiliki areal genangan seluas 52,78 hektar dan tampungan maksimal 12,18 juta m3. Kehadiran Bendungan Meninting berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Bendungan Meninting yang berada di wilayah dengan potensi ketersediaan air besar di Lombok Barat akan mendukung suplesi air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar. Tambahan tampungan air Bendungan Meninting juga akan membatu Pemerintah Daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.

NTB menjadi salah satu provinsi dengan jumlah bendungan terbanyak. Beberapa di antaranya telah selesai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air pada periode 2015-2019 seperti Bendungan Tanju dengan volume tampungan sebesar 18,27 juta m3 dan Bendungan Mila memiliki volume tampungan sebesar 6,57 juta m3. Kedua bendungan tersebut berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3.939 hektar, suplai air baku sebesar 0,05 m³/detik dan pembangkit listrik sebesar 0,5 MW. Kemudian dua bendungan lain tengah disiapkan adalah Bendungan Bintang Bano dan Beringin Sila.